sinopsis dari ave maria ke jalan lain ke roma
AmalinaPermata studies Tugas Bahasa Indonesia, Sinopsis novel Dari Aver Maria ke jalan lain ke roma karya idrus, and Sinopsis Novel Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma.
SinopsisNovel Sastra Lama Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Bapaknya bernama Hang Mahmud dan Ibunya Dang Merdu Wati. Apabila dicantumkan suatu nama itu hanya nama penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya. Fabel sage syair gurindam dll. Mereka hanya tinggal di sebuah gubug di Kampong Sungai Duyong.
AntologiDari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma secara peristiwa terbagi tiga bagian, yaitu Zaman Jepang, Corat-Coret di Bawah Tanah, dan Sesudah 17 Agustus 1945. Idrus menulis karya-karyanya dengan bahasa sehari-hari yang ringkas, sederhana, dan tanpa hiasan kata-kata.
Penulisyang termasuk angkatan '45 adalah Chairil Anwar, Asrul Sani, Idrus, Achdiat K. Mihardja, dan masih banyak penulis lainnya. Karya sastra yang dihasilkan oleh angkatan ini diantaranya yang terkenal adalah Kerikil Tajam, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, Atheis, dan banyak lainnya.
BeliDari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma Online terdekat di Yogyakarta berkualitas dengan harga murah terbaru 2021 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0% Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma Kota Yogyakarta; Filter. Kategori. Buku. Novel & Sastra. Pengembangan Diri & Karir. Hobi. Lokasi.
Rencontre Femme Sur Le Bon Coin. February 15, 2023 1024 am . 5 min read Novel Dari Ave Ke Jalan Lain Ke Roma karangan dari Abdullah Idrus ini berisi 11 cerita pendek dan sebuah naskah drama yang di tulis sejak tahun 40-an namun masih relate dengan keadaan zaman sekarang. Penasaran dengan isi buku ini? Kamu bisa baca resensi novel Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma di artikel ini. Karena di artikel ini di jelaskan mengenai sinopsis, unsur intrinsik, ekstrinsik, kelebihan dan kekurangan serta pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Yuk, simak! Identitas Novel Judul NovelDari Ave Maria Ke Jalan Ke RomaPenulisAbdullah IdrusJumlah halaman172 halamanUkuran buku13×20,5 cmPenerbitPT. Balai PustakaKategoriKumpulan CerpenTahun Terbitcetakan ke 20 tahun 2000Harga novelRp. Novel Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma ini merupakan sebuah karya dari Abdullah Idrus yang mulai diterbitkan pada tahun 1945 an oleh PT. Balai Pustaka. Dan buku ini memiliki ketebalan 172 halaman dengan ukuran 13×20,5 cm. Sinopsis Novel Dari Ave Maria Ke Jalan Lain ke Roma Buku ini merupakan kumpulan karya Abdullah Idrus dari sejak kedatangan Jepang tahun 1942 dan sesudah kemerdekaan 1945. Buku ini di bagi dalam tiga bagian bagian pertama berjudul jaman jepang Ave Maria, Kejahatan Membalas Dendam, bagian kedua corat-coret di bawah tanah dengan tujuh tulisan. Dan bagian ketiga dengan judul sesudah tujuh belas agustus 1945 berisi tiga tulisan Kisah Sebuah Celana Pendek, Surabaya, dan Jalan Lain Ke Roma. Pertama di awali dengan kisah Zulbahri seorang yang depresi setelah berpisah dengan istrinya wartini. Ia kemudian seperti orang gila yang tak terurus ia berjalan tanpa tujuan dengan membawa secarik kertas. Zulbahri pun sadar ia menyesal telah menyia-nyiakan diri dalam hidupnya untuk itu ia memutuskan menjadi pejuang dan masuk menjadi barisan untuk nusa dan bangsa. Lalu cerita Kejahatan Membalas Dendam merupakan skenario drama yang terdiri dalam 4 babak. Dan enam pelaku dalam drama itu yaitu Ishak, Satilawati, Kartili, Asmadi putra, Suksoro, perempuan tua atau bibi. Pada bagian kedua Curat-coret Di Bawah Tanah di buka dengan cerita kota harmoni berlatar kereta dengan beragam orang di dalamnya. Saat kolonialisme berkuasa digambarkan adanya perbedaan kelas antara si kaya dan si miskin. Lalu ada cerita pasar malam jaman Jepang yaitu kelicikan jepang dalam menjajah bangsa indonesia. Lalu cerita selanjutnya Sanyo yaitu kisah penasehat tiap tiap departemen pada masa Jepang dan masih banyak lagi cerita lainnya. Yuk, baca novel Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma Unsur Intrinsik Novel Dalam resensi novel Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu 1. Tema Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu mengisahkan kumpulan 11 cerita karya dari Abdullah Idrus tentang masa kolonialisme dan sesudah perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945. 2. Tokoh dan penokohan Ada banyak tokoh dalam novel Dari Ave Ke Jalan Lain Ke Roma ini seperti Zulbahri yang depresi karena di tinggal pergi istrinya. Wartini yang mencintai lelaki lain, Sanyo yang merupakan penasehat departemen Jepang dan masih banyak lagi tokoh lainnya. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini menggunakan alur campuran. Yaitu terdapat alur maju dan alur mundur dalam novel tersebut. Namun, sebagian besar cerita menggunakan alur maju atau progresif. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu sekitar zaman kolonialisme Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia. Yaitu sekitar tahun 1942-1945. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di Kota Harmoni, kereta api, pasar malam Jepang, Jakarta, Surabaya dan masih banyak lagi latar tempat lainnya. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel Dari Ave Maria Ke Jalan Ke Roma menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan. Dan ada beberapa menggunakan bahasa Jepang. 8. Amanat Novel ini banyak mengajarkan tentang arti kehidupan dari mulai perjuangan, cinta, kesulitan hidup. Tetaplah jadi manusia baik dan berguna untuk masa depan apa pun masalah dan rintangan hidupmu. Setidaknya kamu tidak menjadi beban negara tapi memberikan dampak positif untuk keberlangsungan negara yang adil dan makmur. Unsur Ekstrinsik Novel Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel, diantaranya adalah 1. Nilai Moral Kisah Open yang meski dirinya mengalami berbagai rintangan dalam hidup ia terus bangkit menjadi diri lebih baik. Dan ia membuktikannya dengan menjadi seorang penulis terkenal setelah keluarnya dari penjara. 2. Nilai Sosial Sikap Zulbahri yang mulai sadar akan telah lupa pada bangsa karena masalah pribadinya ia lalu bangkit dan menjadi pejuang yang berada di barisan terdepan. Kelebihan Novel Novel ini memberikan pengetahuan masa kolonialisme Memberikan gambaran kehidupan masa itu dengan latar wan suasan yang tergambar Banyak memberikan pesan moral Memberikan banyak pelajaran tentang arti kehidupan Kekurangan Novel Alur yang di buat kadang ada yang membingungkan Bahasa yang kurang baku dan ada beberapa kata jaman dahulu yang kurang dipahami Ada beberapa bahasa asing Pesan Moral Novel Dari Ave Maria Ke Jalan Lain ke Roma Terakhir dari resensi novel Dari Ave Maria Ke jalan Ke Roma terdapat pesan moral yang terkandung di dalamnya yaitu adalah Mengajarkan tentang arti kehidupan dari mulai perjuangan, cinta, kesulitan hidup. Tetaplah jadi manusia baik dan berguna untuk masa depan apa pun masalah dan rintangan hidupmu. Setidaknya kamu tidak menjadi beban negara tapi memberikan dampak positif untuk keberlangsungan negara yang adil dan makmur.
67% found this document useful 3 votes5K views15 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes5K views15 pagesDari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke RomaJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pendahuluan Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma disingkat AMJLR adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2019. Film ini disutradarai oleh Edo Putra dan dibintangi oleh Marcella Zalianty, Chicco Jerikho, dan Tara Basro. Film ini menceritakan tentang perjalanan seorang wanita bernama Maria yang ingin memenuhi janjinya kepada ibunya untuk membawa abunya ke Roma. Namun, perjalanan Maria tidaklah mudah karena dia harus menghadapi berbagai macam rintangan dan kesulitan. Kisah Cerita dimulai ketika Maria diperankan oleh Marcella Zalianty harus merawat ibunya yang sakit parah. Saat ibunya meninggal, Maria menemukan sebuah janji yang pernah ia buat dengan ibunya untuk membawa abunya ke Roma. Meski sebenarnya Maria tidak tahu apa arti dari Roma, tetapi dia bertekad untuk memenuhi janji tersebut. Maria pun memutuskan untuk memulai perjalanannya dengan berjalan kaki dari Jakarta ke Bali. Di tengah perjalanan, Maria bertemu dengan seorang pria bernama Joko diperankan oleh Chicco Jerikho yang juga sedang dalam perjalanan yang sama. Keduanya akhirnya saling membantu dan berjalan bersama-sama. Konflik Selama perjalanan, Maria dan Joko menghadapi berbagai macam rintangan dan kesulitan. Mereka harus melewati hutan yang berbahaya, bertemu dengan orang-orang yang tidak bersahabat, dan menghadapi cuaca yang ekstrem. Namun, mereka terus berjuang dan tidak menyerah. Selain itu, Maria dan Joko juga harus menghadapi konflik batin mereka sendiri. Maria merasa sedih dan tersiksa karena harus meninggalkan ibunya dan pergi jauh, sedangkan Joko merasa kecewa dengan hidupnya yang tidak kunjung membaik. Namun, mereka berdua saling menguatkan dan menemukan kekuatan dari dalam diri mereka sendiri. Klimaks Klimaks cerita terjadi ketika Maria dan Joko akhirnya sampai di Roma setelah melewati berbagai macam rintangan dan kesulitan. Namun, ketika mereka tiba di Roma, Maria merasa kecewa karena tidak menemukan apa yang dia cari. Ternyata, Roma bukanlah tempat yang dia bayangkan sebelumnya. Maria merasa sedih dan kecewa, tetapi Joko menghiburnya dan memberinya inspirasi untuk melihat keindahan dan makna dari tempat yang sebenarnya. Akhirnya, Maria menyadari bahwa perjalanan yang dia lakukan bukanlah hanya sekedar membawa abunya ke Roma, tetapi juga merupakan perjalanan untuk menemukan dirinya sendiri dan makna dari hidupnya. Kesimpulan Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma adalah sebuah film yang menginspirasi dan menyentuh hati. Ceritanya mengajarkan kita tentang kekuatan tekad dan semangat untuk menghadapi rintangan dan kesulitan dalam hidup. Selain itu, film ini juga mengajarkan kita untuk selalu mencari makna dan keindahan dari setiap perjalanan yang kita lakukan. Traveling
Judul Buku Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma No. ISBN 9794072184 Penulis Idrus Penerbit Balai Pustaka Tahun Terbit 1990 Jumlah Halaman 172 Halaman Tebal Buku 21 cm Kategori Jurnal Sastra Bahasa Indonesia PENGENALAN Abdullah Idrus lahir di Padang, Sumatera Barat, 21 September 1921 – meninggal di Padang, Sumatera Barat, 18 Mei 1979 pada umur 57 tahun adalah seorang sastrawan Indonesia. Ia menikah dengan Ratna Suri pada tahun 1946. Mereka dikaruniai enam orang anak, empat putra dan dua putri, yaitu Prof. Dr. Ir. Nirwan Idrus, Slamet Riyadi Idrus, Rizal Idrus, Damayanti Idrus, Lanita Idrus, dan Taufik Idrus. Perkenalan Idrus dengan dunia sastra sudah dimulainya sejak duduk di bangku sekolah, terutama ketika di bangku sekolah menengah. Ia sangat rajin membaca karya-karya roman dan novel Eropa yang dijumpainya di perpustakaan sekolah. Ia pun sudah menghasilkan cerpen pada masa itu. Minatnya pada dunia sastra mendorongnya untuk memilih Balai Pustaka sebagai tempatnya bekerja. Ia berharap dapat menyalurkan minat sastranya di tempat tersebut, membaca dan mendalami karya-karya sastra yang tersedia di sana dan berkenalan dengan para sastrawan terkenal. Keinginannya itu pun terwujud, ia berkenalan Jassin, Sutan Takdir Alisyahbana, Noer Sutan Iskandar, Anas Makruf, dan lain-lain. Meskipun menolak digolongkan sebagai sastrawan angkatan ’45, ia tidak dapat memungkiri bahwa sebagian besar karyanya memang membicarakan persoalan-persoalan pada masa itu. Kekhasan gayanya dalam menulis pada masa itu membuatnya memperoleh tempat terhormat dalam dunia satra, sebagai Pelopor Angkatan ’45 di bidang prosa, yang dikukuhkan dalam bukunya. Hasratnya yang besar terhadap sastra membuatnya tidak hanya menulis karya sastra, tetapi juga menulis karya-karya ilmiah yang berkena dengan sastra seperti Teknik Mengarang Cerpen dan Internasional Understanding Through the Study of Foreign Literature. SINOPSIS Novel ini berisi sekumpulan cerita yang tidak saling berhubungan tetapi memiliki setting yang sama, yaitu masa perjuangan Indonesia yang berkisar sekitar pendudukan Jepang sampai kedatangan Sekutu. Berikut beberapa judul yang ditulis oleh Idrus, yaitu Ave Maria, Kejahatan Membalas Dendam, Kota Harmoni, Jawa Baru, Pasar Malam Jaman Jepang, Sanyo, Fujinkai, Oh..oh..oh..!, Heiho, Kisah Celana Pendek, Surabaya, dan Jalan Lain ke Roma. Dari sekian banyak kisah yang ditulis oleh Idrus dalam novel ini ada salah satu judul yang menarik perhatian kami. Dalam kisah tersebut Idrus mengisahkan seorang jurnalis bernama Ishak yang memiliki pemikiran berbeda dari jurnalis lainnya. Ishak merupakan sosok orang yang cukup konsisten dan tidak menyerah dalam mempertahankan idealisme dan menggapai cita-citanya. Dia rela meninggalkan tunangannya yang bernama Satilawati dan dia dianggap sebagai seorang pengecut. Disamping itu Pak Sukroso ayah Satilawati tidak menyukai hubungan mereka. Beliau membenci Ishak dan menganggap bahwa Ishak tidak berbakat menjadi seorang pengarang atau jurnalis. Sebenarnya Satilawati sangat mencintai Ishak yang apa adanya. Meskipun hubungannya ditentang oleh ayahnya, Satilawati tetap mengharapkan Ishak kembali. Hingga pada suatu hari, Pak Sukroso meminta bantuan bibinya seorang perempuan paruh baya yang datang dari Cianjur. Perempuan paruh baya tersebut adalah seorang dukun masyhur dalam menceraikan orang. Namun, perempuan paruh baya itu menolak untuk memisahkan Satilawati dari Ishak, karena ia tau cucunya Satilawati sangat mencintai Ishak. Keunggulan Kisah dalam novel ini sangat imajinatif dan tergambarkan dengan jelas sehingga kita dapat merasakan suasana yang dijabarkan Idrus. Cerita dalam novel ini sangat berjiwa nasionalis dan penuh makna. Begitu banyak pelajaran hidup yang dapat kita peroleh. Ketika kita membaca novel ini, kita akan merasa seolah-olah kita sedang mengalami perjalanan pada masa pemerintahan Jepang dan Sekutu masih berkuasa di Indonesia. Selain itu, sampul novel ini sangat menarik perhatian sehingga tertantang untuk membacanya. Kekurangan Bahasanya yang cukup sulit dipahami karena menggunakan bahasa Melayu dan baku sehingga kami para generasi zaman sekarang sedikit kesulitan memahami cerita yang ada dalam novel ini. Referensi Anggota Kelompok Eka Wahyuningtyas13514444 Putri Elena S. 18514594 Saras Zettira Pratiwi 1A514046 Windy Noviyanti519 1C514282
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Pengarang Idrus Penerbit Balai Pustaka Tahun 2010 Sebuah keluarga sedang bercengkrama di beranda rumah, mengenangkan kejadian mereka berpisah dengan Zulbahri, seorang laki-laki yang cukup aneh. Saat pertama bertemu, keluarga tersebut sedang duduk-duduk bersama, ketika datanglah seorang lelaki, yang tahu-tahu memberi hormat lalu masuk dan mengambil majalah tua, dan mmeninggalkan sebuah buku filsafat. Zulbahri datang setiap hari,dan setiap ia datang keadaannya selalu lebih baik dari yang kemarin-kemarin. Ia ternyata seorang pengarang, dan bukunya cukup banyak juga yang diterbitkan. Telah lama Zulbahri tidak datang, kurang lebih seminggu lamanya. Saat Ibu bertanya mengapa Zulbahri telah lama tidak berkunjung. Tanpa diduga, Zulbahri menuturkan kisah yang kisahnya. Zulbahri telah menikah dengan Wartini selama delappan bulan, meskipun belum ada tanda-tanda akan segera mempunyai anak, namun mereka tetap saling mencintai. Karangan Zulbahri juga mulai diperhatikan. Namun entah kenapa, dalam hati Zulbahri terbersit pikiran bahwa tak lama lagi kebahagiaan ditukar dengan kesengsaraan. Kesengsaraan mulai muncul saat Zulbahri mendapat surat dari adiknya, Syamsu. Zulbahri pun membicarakan kecemasannya dengan Wartini, namun Wartini meyakinkannya bahwa Wartini akan tetap mencintai Zulbahri. Syamsu pun datang. Meskipun perkataan dan perilaku Syamsu tetap sopan, entah kenapa Zulbahri cemas. Suatu malam, saat ia pura-pura tidur, terdengar suara alunan dan biola, memperdengarkan lagu Ave Maria. Zulbahri mendengar hal ini, ia juga mendengar semua perasaan Wartini. Akhirnya Zulbahri pun rela meninggalkan Wartini dengan Syamsu, agar mereka dapat berbahagia. Zulbahri kemudian masuk rumah sakit selama tiga bulan. Ia kemudian kembali ke rumahnya untuk menengok sebentar, dan kedua sejoli itu tampak bahagia, ditambah Wartini sedang hamil. Dari situlah Zulbahri bertemu keluarga tersebut, di mana ia meminjam majalah, yang menyadarkannya tentang keadaan tanah air yang sebelumnya ia biarkan. Selesai bercerita, Zulbahri memberikan kertas yang berisi bahwa ia masuk ke barisan jibaku. Semua ini dilakukannya sebagai penebusan atas keegoisannya selama ini. 2. Kejahatan Membalas Dendam drama empat babak Di sebuah jalan di Jakarta, tampak dua sejoli sedang bertemu. Mereka adalah Ishak, seorang pengarang, dan Satilawati, seorang juru rawat. Ishak bertemu dengan Satilawati karena ia hendak pamit. Karangannya yang berupa roman dikritik Pak Orok, hal ini menyebabkannya tidak tahan lagi. Meskipun telah ditahan-tahan oleh Satilawati, bahkan kedua teman Ishak, Asmadiputera dan Kartili, Ishak tetap pergi. Dari Kartili, Satilawati diberitahu bahwa keluarga Ishak mempunyai penyakit kejiwaan, dan kemungkinan Ishak juga. Namun Satilawati tetap yakin bahwa Ishak akan kembali normal. *** Sementara itu, Pak Orok, ayah Satilawati berjumpa dengan bibinya, yang merupakan seorang dukun. Pak Orok hendak meminta bibinya untuk mengandaskan’ cinta anaknya kepada Ishak. Namun bibinya hanya berkata hendak memikirkannya dahulu. 2 Babak kedua Satilawati kemudian bercakap-cakap dengan bibi ayahnya, yang dipanggilnya nenek. Ia meminta tolong neneknya untuk mengembalikan Ishak, karena neneknya seorang dukun yang masyhur. Setelah itu, ia masuk ke rumah. Tak lama kemudian Kartili pun datang. Kartili dan Satilawati kemudian bercakap-cakap. Kartili mengatakan bahwa ia dan Asmadiputera telah setuju untuk menemui Pak Orok. Setelah itu Asmadiputera datang. Karena harus bekerja kembali, Satilawati kemudian meninggalkan mereka dengan ayahnya. Asmadiputera terlibat dengan perdebatan yang cukup sengit. Asmadiputera membela roman yang dikarang oleh Ishak sebagai bentuk kesusastraan Indonesia baru. Setelah itu, Asmadiputera dan Kartili pamit pergi. Perdebatan yang baru saja terjadi membuat Pak Orok termenung. Bibinya kemudian masuk. Pak Orok menagih janji bibinya untuk memisahkan Ishak dengan Satilawati. Namun bibinya menolak. Dan bibinya pun memilih kembali ke desa. Ishak ternyata menumpang di rumah neneknya Satilawati. Di sana, ia mencoba memberi semangat kepada petani yang harus menyerahkan hasil panennya ke pemerintah. Meskipun gagal karena orang desa itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Rumah nenek kembali dikunjungi orang. Kali ini Kartili. Ia mencoba meminta tolong nenek, meskipun ternyata terungkap bahwa Kartili ternyata berbohong. Ia bahkan berusaha meracuni nenek! Beruntung Satilawati dapat menggagalkan rencana tersebut. Hal berikutnya terungkap kalau ternyata Kartili yang telah membuat Ishak sakit. Karena kejahatannya telah terungkap, Kartili kemudian melarikan diri. Sementara nenek berusaha membujuk Satilawati untuk kembali ke rumah ayahnya. Akhirnya, para petani desa kembali semangat bekerja berkat pidato Ishak. Ishak sendiri juga akhirnya menyadari bahwaa semua hal yang terjadinya pada dirinya disebabkan karena Kartili mencintai Satilawati. Ayah Satilawati kini memperbolehkan anaknya mencintai Ishak. Asmadiputera kembali berteman dengan Ishak. Sementara Kartili? Kini ia sendiri yang gila. Setiap malam tidur di beranda rumah nenek, kemudian pergi begitu saja. Nenek sendiri membakar azimatnya, untuk menghilangkan ilmu dukunnya. Corat-Coret di Bawah Tanah Di dalam sebuah trem bercampurlah orang dari berbagai bangsa, mulai dari Indonesia, Tionghoa, Belanda-Indo, hingga Jepang kala itu disebut Nippon . Banyak orang yang mengeluh mengenai susahnya hidup di zaman sekarang, bila dibandingkan tahun 20-an. Orang-orang Nippon tak punya sopan santun, seperti seorang yang langsung melompat naik dari jendela. Orang Indonesia memarahinya, dan mereka bertengkar dengan sengit, sampai seorang Kenpetai turun tangan dan memarahi orang Nippon itu. Orang Indonesia itu bahagia bukan main. Di mana-mana,orang mengeluh akan sulitnya hidup dan mahalnya harga barang. Orang Nippon sama dengan Belanda, bedanya, orang Nippon menggunakan banyak kata-kata manis. Semua orang akhirnya mati, mulai dari anak yang telanjang, para perempuan jalang Belanda-Indo hingga anak berbaju, semuanya mati. Semua orang bertanya kepada Tuhan, apakah Ia lupa memberi rejeki? 3. Pasar Malam Zaman Jepang Pasar malam selalu ramai, khususnya di tempat penjualan karcis. Banyak orang berdesak-desakan. Seorang anak, Amin namanya, mengejek kerumunan orang-orang itu. Di ruang rolet, mata mereka terpaku pada orang Indonesia yang kurus kering. Saat kalah, namun tak ada uang lagi di kantungnya, ia menjual satu per satu yang melekat pada dirinya. Ia pun akhirnya melarikan diri. Beberapa hari kemudian, terdengar kabar orang bunuh diri karena kalah rolet. Kadir duduk di bawah radio umum sambil berjualan kacang. Berulang kali ia mendengar kata itu. Sanyo. Saat tukang es lilin datang, ia bertanya namun tukang itu juga tidak tahu. Lalu ketika ada seorang tuan membeli kacangnya, Kadir bertanya apakah seorang sanyo itu tukang catut. Kadir kemudian justru disuruh menghadap ke polisi. Nyonya Sastra menjadi tuan rumah dalam pertemuan Fujinkai di kampung A. Ia membuka rapat dengan banyak kata-kata, sehingga karena tak tahan akhirnya Nyonya Waluyo dan Nyonya Salim pamit pulang. Saat anggota lainnya pamit hendak pulang, akhirnya Nyonya Sastra memberikan intinya. Iapun akhirnya menjelaskan bahwa semua yang dikatakannya merupakan titipan dari atas. Banyak kelakuan ketidakadilan yang terjadi di stasiun Indonesia yang telah antri lebih lama dilayani setelah orang yang baru saja antri. Seorang Tionghoa, yang hanya karena mendapat kartu pas dari sikuco, diperbolehkan menerobos antrian. Saat di kereta, Kondektur menerima uang suap, perampasan beras seorang wanita, dan kematian seorang anak. Orang Arab yang melihat ini hanya bisa berkata ,”Astagfirullah.” Kartono sangat gembira mengetahui dirinya mendapat surat agar ia melapor ke asrama Heiho. Ia bahkan diberi surat penghargaan oleh atasannya. Namun saat ia memberitahu Miarti, istrinya, istrinya tidak senang. Akhirnya Kartono pun pergi meninggalkan Miarti, mengetahui Miarti tidak cinta lagi kepadanya. Telah 8 bulan ia meninggal di Birma. Sementara Miarti hamil empat bulan, anak dari suaminya yang kedua. Sesudah 17 Agustus 1945 1. Kisah Sebuah Celana Pendek Kusno dibelikan ayahnya celana kepar 1001. Namun, kemalangan tetap saja menimpanya. Ia punya pekerjaan, namun hanya sebagai opas. Perang juga terus berlangsung. Kusno pun terus bertanya. Mengapa selalu ada peperangan. Orang-orang mabuk kemenangan. Banyak bandit kini berkeliaran di kota, membawa revolver. Tanpa diduga sekutu mendarat kembali ! Tank-tank raksasa berkeliaran. Perang terjadi lagi. Api menjilat gedung-gedung dan jiwa bangsa Indonesia. Jalan-jalan di luar kota penuh dengan pelarian, seorang perempuan tua menjadi gila, ia menanggalkan semua pakaiannya dan berlari kembali ke kota. Seorang pemuda yang menyamar menjadi laki-laki tua mati dibunuh. Saat di Krian, mereka semua menginap semalam. Seorang perempuan gila karena anaknya, dan pergi meninggalkan penginapan itu. Seorang wanita bernama Tuminah mendapat kamar berupa kandang anjing di rumah familinya. Sementara di kota, didirikan dua bedeng. Satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Lama kelamaan, bedeng perempuan kelebihan makanan dan cinta pengawal. Banyak laki-laki yang meratap karena hal ini. Di stasiun-stasiun, diadakan pemeriksaan. Saat tertangkap seorang mata-mata, ia segera dibunuh beramai-ramai Seorang gadis yang dikira mata-mata, dipukuli dengan hebatnya. Beruntung para polisi segera menghentikan hal tersebut, dan menghukum yang bersalah. 5 Orang-orang masih terus berperang. Dalam hati mereka terbersit pikiran bahwa mereka harus membunuh dan mengusir musuh yang telah menginjak-injak tanah air mereka. Saat puncak perjuangan, para pemimpin tentara berkumpul untuk memikirkan strategi yang akan digunakan. Hasil rapat adalah menggenangi Surabaya dengan air, dan semua opsir bersumpah untuk mati di medan pertempuran. Semua pelarian telah mendapat tempat masing-masing. Meskipun begitu, karena uang, banyak perempuan rela menjadi perempuan jahat. Meskipun begitu, ada juga orang yang masih menolong perempuan beragama. Mereka juga menawarkan rumah, tempat orang yang rela berkorban hanya dengan biaya unutk membantu memindahkan barang saja. “Dalam zaman revolusi ini, kita harus bersatu dan gotong royong!” Detik-detik penghabisan, orang-orang kembali teringat Tuhan. Pertempuran kali ini bandit yang menang. Pemuda-pemuda kini menjadi tawanan perang sekutu. Mereka diangkut dengan truk sekutu, dengan memancarkan baja kemerdekaan pada hati mereka. Enam bulan sudah, sejak pertempuran Surabaya dimulai. Semua harga naik. Hingga pembuatan lemper pun tidak bisa dilaksanakan. Bung Tomo, Kepala Pemberontak pun berpidato. Surabaya dikuasai oleh sekutu. Sekali-sekali terdengar suara meriam. Dalam suatu kesempatan, seoraang wakil tentara berbohong bahwa 95 % tentara menderita penyakit raja singa. Namun, setelah diselidiki, ternyata hal itu hanyalah bohong belaka. Open pada mulanya adalah seorang guru sekolah rakyat. Namun ia berhenti karena dikata goblok’ oleh murid-muridnya. Karena hal inilah pula, ia bercerai dengan istrinya. Open kemudian menjadi seorang mualim. Ia mengajar agama di desanya. Di sana, ibunya menikahkannya dengan seorang gadis bernama Surtiah. Ia pun kemudian kembali ke kota dan menjadi pengarang di sana. Surtiah akhirnya kembali ke karya Open yang menyinggung pemerintahan, Open ditangkap dan dipenjarakan. Setelah keluar dari penjara, ia sadar bahwa ia dulu egois. Ia kemudian menulis surat pada orang tuanya dan Surtiah. Mereka kemudian datang. Surtiah gembira melihat perubahan pada suaminya.
sinopsis dari ave maria ke jalan lain ke roma